Penalaran merupakan proses
berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.
Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya,
penalaran dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif.
PENALARAN INDUKTIF
§ DEFINISI
Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik
kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi.
Penalaran induktif dapat
berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat.
§ JENIS-JENIS
PENALARAN INDUKTIF
1. GENERALISASI
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju
kesimpulan umum.
Contohnya :
1. Dompet yang dijual di toko Noona harganya mahal
Contohnya :
1. Dompet yang dijual di toko Noona harganya mahal
2. Kaca mata yang dijual
di toko Noona harganya mahal
Kesimpulan nya : Barang-barang yang dijual di toko Noona
harganya mahal.
Generalisasi dapat dibagi
menjadi dua jenis yaitu, generalisasi sempurna (tanpa loncatan induktif) dan
generalisasi dengan loncatan induktif.
1. Generalisasi SEMPURNA ( tanpa loncatan induktif):
1. Generalisasi SEMPURNA ( tanpa loncatan induktif):
Generalisasi sempurna (tanpa
loncatan induktif) adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi
dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh : sensus penduduk
2.
Generalisasi tidak sempurna (Dengan Loncatan Induktif)
Generalisasi tidak
sempurna (dengan loncatan induktif) adalah generalisasi dimana kesimpulan
diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena
yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh
wanita diatas umur 17tahun di Korea melakukan operasi wajah.
2. ANALOGI
Analogi
merupakan cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yangmempunyai
sifat yang sama.
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
·
Membandingkan
beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
·
Meramalkan
kesamaan
·
Menyingkapkan
kekeliruan
Klasifikasi
Contoh analogi : Demikian pula dengan manusia yang tidak memiliki iman disaat diberi kenikmatan, ia akan melupaka n zakat dan terkadang melewati batas. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kenikmatan oleh Allah, bersikaplah muah hati dan selalu ingat kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya.
Contoh analogi : Demikian pula dengan manusia yang tidak memiliki iman disaat diberi kenikmatan, ia akan melupaka n zakat dan terkadang melewati batas. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kenikmatan oleh Allah, bersikaplah muah hati dan selalu ingat kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya.
3. HUBUNGAN
KAUSAL
Penalaran yang diperoleh
dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Macam hubungan kausal :
a) Sebab- akibat.
Kemarau panjang di daerah
Jakarta menyebabkan kekeringan
b)
Akibat – Sebab.
Giant memiliki bertubuh
gemuk disebabkan dia tidak dapat mengontrol nafsu makan yang berlebih
c) Akibat – Akibat.
Ibu mendapatkan jalanan di
depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar