WELCOME

Senin, 15 April 2013

DATA


PENGERTIAN

Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

Dalam pokok bahasan Manajemen Pengetahuan, data dicirikan sebagai sesuatu yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk, terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak.

Menurut berbagai sumber lain, data dapat juga didefinisikan sebagai berikut:
• Menurut kamus bahasa inggris-indonesia, data berasal dari kata datum yang berarti fakta
• Dari sudut pandang bisnis, data bisnis adalah deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions)yang terjadi
• Pengertian yang lain menyebutkan bahwa data adalah deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi

Intinya data itu adalah suatu fakta-fakta tertentu sehingga menghasilkan suatu kesimpulan dalam menarik suatu keputusan.

Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.

Ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengumpulan data,
yaitu :
a. 
Alat pengumpulan data ( instrument ) harus sesuai dan mampu menghasilkan data yang diinginkan. 
b.
 Kualifikasi dan pengalaman pengumpulan data
c. 
Situasi lapangan sangat mempengaruhi kelancaran proses pengumpulan data.

Ada beberapa metode pengumpulan data, yaitu :
a. 
Metode observasi
b. 
Metode wawancara 
c. 
Metode kuesioner 
d. 
Metode khusus, yaitu metode proyektif dan metode sosiometri 

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.

1. Angket (Kuesioner)
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
  §  Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada 
           skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
  §  Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin 
           menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden yang tidak 
           mengerti bahasa Inggris, dsb.
  §  Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang 
           diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya diminta 
           untuk memilih jawaban yang disediakan.

2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
   
  §  Participant Observation
     Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang atau situasi 
     yang diamati sebagai sumber data.
     Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat 
     siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
  §  Non participant Observation
    Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang 
    penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.
    Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan 
    dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data 
    penelitian.
    Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena 
    hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam 
    peristiwa.
    Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan, kamera 
   photo, dll.

3. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif)

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
  §  Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin  
           digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga 
           dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat 
           membantu kelancaran wawancara.

  §  Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan     
           pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya 
           memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

Jenis-jenis/klasifikasi Data
Klasifikasi adalah suatu proses untuk menemukan model yang menjelaskan atau membedakan konsep atau kelas data.

A.       Menurut Cara Memperolehnya
§  Data Primer
      Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.

§  Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah.

B.        Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data

§  Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.


§  Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya.

C.       Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya

  §  Data Kuantitatif     Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk    
          angka-angka. Misalnya adalah jumlah 
          pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain.

  §  Data Kualitatif
     Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. 
           Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para 
           ahli terhadap psikopat dan lain-lain.

D.        Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data

  §  Data Diskrit
     Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu 
           pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya.

  §  Data Kontinyu     Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai 
           yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan 
           sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.


E.        Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya

 §  Data Cross Section
  Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan  
      keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain 
      sebagainya.

   §  Data Time Series / Berkala
  Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau 
      periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar 
      amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. 
      top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.


   MACAM-MACAM VARIABEL DALAM PENELITIAN
    Pengertian
   §  Suharsimi Arikunto (1998:99) variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi 
               titik perhatian suatu penelitian.

   §  Ibnu Hajar (1999:156) yang mengartikan variabel adalah objek pengamatan atau fenomena yang 
              diteliti.

        A.       Macam-macam Variabel

1. Variabel Kuantitatif.
a.    Variabel diskrit ( nominal,kategorik) yaitu variabael 2 kutub berlawanan. Contoh:
1) Kehadiran : hadir, tidak hadir
2) Jenis kelamin : laki-laki, perempuan.

b. Variabel kontinum
1)    Variabel  Ordinal : variabel tingkatan. Contoh: Satria terpandai, Raka pandai, Yudit tidak pandai.
2)    Variabel Interval: variabel jarak. Contoh: jarak rumah Anto kesekolah 10 km,
sedangkan Yuli 5 km maka vr intervalnya adalah 5 km.
3)    Variabel Ratio: variabel perbandingan (sekian kali). Contoh: berat badan Heri 80 kg, sedangkan berat badan Upi 40 kg, maka berat badan Heri 2 kali lipat Upi.

2.Variabel Kualitatif adalah variabel yang menunjukkan suatu intensitas yang sulit diukur dengan angka. 
Contoh : kedisiplinan, kemakmuran dan kepandaian.

3.Variabel Independen (Pengaruh, Bebas, Stimulus, Prediktor).
Merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

4.Variabel Dependen (Dipengaruhi, Terikat, Output, Kriteria, Konsekuen).
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas.

Contoh: Pengaruh Iklan Terhadap Motivasi Pembelian. Iklan = Variabel Independen Motivasi Pembelian = Variabel Dependen.

5.Variabel Moderator
Merupakan variabel yang mepengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel independen kedua.

Contoh: Anak adalah variabel yang memperkuat hubungan suami isteri. Pihak ketiga adalah variabel yang memperlemah hubungan suami isteri.

6. Variabel Intervening (Antara).
Merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel independen dengan variabel dependen yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat diamati atau diukur. 

Contoh: Hubungan antara Kualitas Pelayanan (Independent) dengan Kepuasan Konsumen (Intervening) dan Loyalitas (Dependen).

7.Variabel Kontrol.
Merupakan variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Contoh: Apakah ada perbedaan antara tenaga penjual (sales force) yang lulus D3 dan S1 maka harus ditetapkan variable control berupa gaji yang sama, peralatan yang sama, iklim kerja yang sama, dan lain-lain. Tanpa adanya variabel kontrol maka sulit ditemukan apakah perbedaan penampilan karyawan karena faktor pendidikan.

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar