WELCOME

Selasa, 30 April 2013

HIPOTESIS

Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan diteliti. Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.


Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut diantaranya :
    1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
    2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di  
   antara variabel-variabel-variabel.
    3. Hipotesis harus dapat diuji
    4.Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah 
   ada.
    5.  Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas 
   mungkin

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :
  • Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
  • Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
  • Hipotesis harus Dapat Diuji
  • Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan  data–data empiris.
  • Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan
  • Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian sebelumnya .
  • Hipotesis dinyatakan secara sederhana .

Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.

KEGUNAAN

Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya :

     1. Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori.   
       Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk 
       menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab 
       dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori 
       mengenai konflik.
     2. Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau 
       tidak benar atau di falsifikasi.
     3. Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan 
       pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya 
       sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk    
       menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari 
       nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.


HIPOTESIS DALAM PENELITIAN
Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak. Contohnya yaitu Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak menggunakan hipotesis. 

Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya membuat deskripsi atau mengukur secara cermat tentang fenomena yang diteliti, tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat menggunakan hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis.

Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
     
     1. Untuk menguji teori
     2. Mendorong munculnya teori
     3. Menerangkan fenomena sosial
     4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian
     5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan 
       dihasilkan.

MACAM-MACAM HIPOTESIS

Dilihat dari posisi di mana hipotesis ditempatkan, mereka dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistika.

HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis penelitian mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau research questions. Walaupun hal ini tidak mutlak hipotesis penelitian pada umumnya sama banyaknya dengan jumlah rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam rencana penelitian. Yang penting adalah bahwa dengan dirumuskannya hipotesis penelitian, rumusan masalah yang direncanakan dapat dicakup dalam penelitian yang hendak dilakukan

HIPOTESIS STATISTIKA
Jenis hipotesis yang kedua adalah hipotesis statistika. Hipotesis ini strukturnya merupakan rangkaian dua atau lebih variabel yang menjadi interes dan hendak diuji oleh si peneliti. 
Hipotesis statistika secara umum, menurut (Balian,1982: 3 1) dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu: hipotesis nihil, hipotesis riset, hipotesis alternatif, dan hipotesis penyearah (directional hypothesis).

   1. Hipotesis Nihil
      Hipotesis nihil tidak lain adalah merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak 
      ada hubungan antara variabel yang menjadi interes si peneliti

   2. Hipotesis Riset
      Hipotesis yang kedua adalah hipotesis riset. Hipotesis ini sering muncul dan digunakan oleh para 
      peneliti untuk mendampingi hipotesis nihil. Hipotesis riset merupakan penggambaran terhadap ide yang 
      ada dalam pikiran si peneliti yang dikembangkan dari hasil kajian teoretis

   3. Hipotesis Alternatif
      Dilihat dari bentuknya, hipotesis alternatif diposisikan sebagai bentuk batasan ilmu pengetahuan 
      setelah diperoleh dari hasil kajian teoretis. Mereka dapat digunakan untuk menempatkan bentuk 
      pernyataan lain selain hipotesis nihil

   4. Hipotesis Penyearah (Directional Hypotesis)
      Hipotesis penelitian pada prinsipnya dapat berbentuk hipotesis yang menunjukkan arah yang pasti dan 
      arah yang belum pasti atau masih dua arah

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar