WELCOME

Selasa, 28 Mei 2013

TEKNIK PEMBUATAN PROPOSAL

DEFINISI
Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yabng dibuat dalam bentuk formal dan standar. Dalam pengertian ilmiah, proposal adalah suatu perancangan desain penelitian yang akan dilakukan seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Sedangkan proposal dalam pengertian umum memiliki makna suatu usulan rancangan atau kegiatan.
Bentuk proposal penelitian dan proposal umum memiliki banyak kemiripan. Bedanya, bahasa yang digunakan dalam proposal umum lebih lentur dan tidak terlalu kaku dalam aturan penulisannya. Meskipun begitu, penulisan proposal umum harus tetap mengindahkan kaidah-kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat lebih midah dimengerti oleh orang-orang yang membacanya.
Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai tahap perencanaan yang telah dibuat di tahap sebelumnya. 

Syarat-syarat Proposal yang Baik

1. Jelas (Clear)
   Yang dimaksud jelas, proposal harus dapat memaparkan kegiatan 
   usaha secara jelas, terutama mengenai :

  • bidang usaha
  • status kepemilikan,
  • surat izin badan usaha yang diperlukan,
  • bentuk kerja sama yang ditawarkan,
  • pasar produk yang ditawarkan,
  • tenaga kerja,
  • pesaing,
  • bahan baku.


2. Singkat (Consice)
   Proposal harus ditulis singkat tanpa melupakan kaidah-kaidah 
   penulisan dan mengurangi kejelasan dan kelengkapan proposal.  
   Harap diingat, bahwa dunia usaha selalu harus mengikuti 
   perkembangan, karenanya penyampaian sesuatu secara singkat dan 
   tepat pada sasaran merupakan sesuatu keharusan

3.
Lengkap (Complette)
   Proposal harus dibuat secara lengkap, artinya proposal harus 
   dibuat dengan informasi pendukug. Kelengkapan informasi 
   terutama mengenai pesaing dan peluang pasar akan sangat 
   membantu pelaksanaan usaha. Usaha menutup-nutupi informasi 
   akan menjadikan bumerang bagi pengelola usaha, karena pada 
   waktunya akan diketahui juga.

4. Benar (Correct) 
   Kebenaran proposal sangat dipengaruhi oleh nurani pembuat. 
   Jangan sampai karena ingin meyakinkan dan membuat proposal 
   semenarik mungkin, penyusun menyembunyikan informasi-informasi 
   yang yang dirasa kurang menguntungkan. Bila pada suatu waktu 
   diketahui ketidkbenaran proposal, nama baik dan kredibilitas 
   penyusun sangat dipertaruhkan. Adalah sesuatu hal yang sangat 
   sulit meyakinkan orang, bila pernah membohonginya, dasar utama 
   dari bisnis adalah kepercayaan, karenanya kepercayaan adalah 
   sesuatu yang sangat mahal.

5. Tidak kadaluwarsa (up to date)
   Keakuratan dan ketepatan data pendukungsangat diperlukan dalam 
   penyusunan usaha. Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat 
   pesat mengharuskan kegiatanusaha mengikutinya. Proposal 
   usahapun demikian, ia harus dibuat sesuai perkembangan. 
   Perkembangan tidak hanya sebatas pada perkembangan ilmu dan 
   teknoligi saja, tetapi juga perkembangan pranatadan nilai-
   nilai yang dianut masyarakat.

Sistematika Pembuatan Proposal


1. Pendahuluan
   a. Berisi tentang hal­hal dan kondisi umum yang 
      melatarbelakangi dilaksanakan kegiatan tersebut.
   b.Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari­hari(nyata)
   c.Point­point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada 
     komponen S­W­O­T yang telah dibahas sebelumnya.

2. Dasar Pemikiran
   a. Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, 
      misalnya: Tri Darma Perguruan Tinggi, program kerja 
      pengurus dan lain­lain
   b. Jika kegiatan tersebut bukan dari organisasi, maka 
      didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No 
      sekian

3. Tujuan
   a. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum 
      dan khusus)
   b. Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti  
      apa
      Contoh :
      Memperoleh kader­kader KMHDI
      Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon 
      anggota KMHDI

4. Tema
   Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut

5. Jenis Kegiatan
    a. Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan 
       dilaksanakan jika kegiatannya lebih dari satu,
    b. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. 
       Misal: berupa Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara 
              lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

6. Target
    Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (Point 3) 
    terutama mengenai ukuran­ukuran yang digunakan sebagai 
    penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
    Contoh :
            Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25      
            orang pelatih KMHDI yang masing­masing diantaranya, 
            memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar yang 
            Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap 
            pelatih tersebut memiliki nilai rata­rata diatas 7 
            (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.

7. Sasaran/Peserta
    Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti 
    kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta)

8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
    Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul 
    berapa akan dilaksanakan kegiatan tersebut.

9. Anggaran Dana
    Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total 
    pemasukan dan pengeluaran yang diperkirakan oleh panitia, 
    sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri

10. Susunan Panitia
     Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya  
     ditulis posisi yang penting­penting saja, seperti Pelindung 
     Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll, sedangkan 
     kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

11. Jadwal Kegiatan
     a. Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan 
        yang telah disusun sebelumnya
     b. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

12. Penutup
     a. Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon 
        dukungan bagi semua pihak.
     b. Ditutup dengan lembar pengesahan proposal
     c. Terakhir, diikuti dengan lampiran

SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar