--------------------------------------------
PENGELOLAAN PROYEK SISTEM INFORMASI
Dosen : Farida Hermania
RETNO AYU
PRATIWI – 4KA20 – 15110777
--------------------------------------------
Apa itu “COCOMO?”
Constructive Cost Model (COCOMO) Merupakan algoritma
estimasi biaya perangkat lunak model yang dikembangkan oleh Barry Boehm untuk
memperoleh perkiraan dari jumlah orang-bulan yang diperlukan untuk
mengembangkan suatu produk perangkat lunak. Satu hasil observasi yang paling
penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat
ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan
kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian
ini sering diabaikan. Model ini menggunakan rumus regresi dasar, dengan
parameter yang berasal dari data historis dan karakteristik proyek proyek saat
ini.
Sejarah COCOMO
Pada tahun 1981, Barry Boehm mendesain COCOMO untuk
memberikan estimasi/perkiraan jumlah person-months untuk
mengembangkan suatu produk perangkat lunak. Referensi pada model ini dikenal
dengan nama COCOMO 81. Model estimasi COCOMO telah digunakan oleh ribuan
manajer proyek suatu proyek perangkat lunak, dan berdasar pada pengalaman dari
ratusan proyek sebelumnya.
Secara
umum, referensi COCOMO sebelum 1995 merujuk pada model original COCOMO yaitu
COCOMO 81, kemudian setelah itu merujuk pada COCOMO II. COCOMO II adalah suatu
usaha untuk memperbarui model estimasi biaya perangkat lunak COCOMO yang
dipublikasikan dalam Software Engineering Economics oleh Dr. Barry
Boehm pada tahun 1981.Usaha penelitian COCOMO dilakukan oleh Direktur Pusat
Rekayasa Perangkat Lunak di University Of Southern California, Dr. Barry
Boehm dan beberapa peneliti lainnya
Jenis-jenis COCOMO
Jenis-Jenis
COCOMO terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Model COCOMO Dasar
Dengan menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan perkiraan DSI. Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar). Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:- Proyek organik (organic mode)
Proyek organik merupakan proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel. - Proyek sedang (semi-detached mode)
Proyek sedang merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda. - Proyek terintegrasi (embedded mode)
Proyek terintegrasi merupakan proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat
Model COCOMO dasar ditunjukkan dalam persamaan 1, 2, dan 3 berikut ini:E : besarnya usaha (orang-bulan)D : lama waktu pengerjaan (bulan)KLOC : estimasi jumlah baris kode (ribuan)P : jumlah orang yang diperlukan. - Proyek organik (organic mode)
- Model COCOMO Lanjut (Intermediate COCOMO) Persamaan estimasi sekarang mempertimbangkan (terlepas dari DSI) 15 pengaruh faktor-faktor; ini adalah atribut produk (seperti kehandalan perangkat lunak, ukuran database, kompleksitas), komputer atribut-atribut (seperti pembatasan waktu komputasi, pembatasan memori utama), personil atribut ( seperti aplikasi pemrograman dan pengalaman, pengetahuan tentang bahasa pemrograman), dan proyek atribut (seperti lingkungan pengembangan perangkat lunak, tekanan waktu pengembangan). Tingkat pengaruh yang dapat diklasifikasikan sebagai sangat rendah, rendah, normal, tinggi, sangat tinggi, ekstra tinggi; para pengganda dapat dibaca dari tabel yang tersedia.
- Model COCOMO II (Complete atau Detailed
COCOMO model)
Model COCOMO II, pada awal desainnya terdiri dari 7 bobot pengali yang relevan dan kemudian menjadi 16 yang dapat digunakan pada arsitektur terbarunya. Sama seperti COCOMO Intermediate (COCOMO81), masing-masing sub katagori bisa digunakan untuk aplikasi tertentu pada kondisi very low, low, manual, nominal, high maupun very high. Masing-masing kondisi memiliki nilai bobot tertentu. Nilai yang lebih besar dari 1 menunjukkan usaha pengembangan yang meningkat, sedangkan nilai di bawah 1 menyebabkan usaha yang menurun. Kondisi Laju nominal (1) berarti bobot pengali tidak berpengaruh pada estimasi. Maksud dari bobot yang digunakan dalam COCOMO II, harus dimasukkan dan direfisikan di kemudian hari sebagai detail dari proyek aktual yang ditambahkan dalam database.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar